Percobaan Faraday
I.
Tujuan
Praktikum
Membuktikan
bahwa percobaan medan magnet dapat menghasilkan arus iduksi (magnet bisa
menghasilkan listrik)
II.
Alat dan Bahan
1.
Galvanometer
2.
Kumparan
3.
Kawat
4.
Magnet Batang
III.
Cara Kerja
1. Susunlah alat kerja seperti gambar
1.
Masukkan Magnet ke dalam kumparan
2.
Amati apa yang terjadi
I.
Data Percobaan
|
No
|
Kutub
|
Arah
Kiri/Kanan
|
Masuk Cepat/Lambat
|
Keluar
Cepat/Lambat
|
Skalar
|
|
1
|
Selatan
|
Kiri
|
Cepat
|
-
|
1
|
|
Kanan
|
-
|
Cepat
|
1
|
||
|
Kiri
|
Lambat
|
-
|
0,5
|
||
|
Kanan
|
-
|
Lambat
|
0,5
|
||
|
2
|
Utara
|
Kanan
|
Cepat
|
-
|
1
|
|
Kiri
|
-
|
Cepat
|
1
|
||
|
Kanan
|
Lambat
|
-
|
0,5
|
||
|
Kiri
|
-
|
Lambat
|
0,5
|
II.
Prinsip
Kerja dan Sket Gambar
Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867),
seorang ilmuwan jenius dari inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus
listrik memang dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik .
Peristiwa
dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik dinamakan induksi
elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi
elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal
dengan “Hukum Faraday”. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan
monumental. Mengapa? Pertama, “Hukum Faraday” memiliki arti
penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis tentang elektromagnetik. Kedua,
elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara terus-menerus arus
aliran listrik seperti yang digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama.
I.
Kesimpulan
- Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam kumparan, jarum pada galvanometer akan menyimpang.
- Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan, jarum pada galvanometer tidak menyimpang (menunjukkan angka nol).
- Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.